Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti ditangkap Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama delapan orang yang lain...
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti ditangkap Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama delapan orang yang lain termasuk artis Reza Artamevia terkait dugaan penggunaan narkoba, di satu hotel di Mataram, NTB.
Polda NTB sebelumnya menyatakan Reza termasuk dalam enam orang yang dinyatakan positif narkoba, sesaat dua yang lain tak. Namun, dalam pemeriksaan narkoba di Tubuh Narkotika Nasional Propinsi NTB, Reza lalu dinyatakan negatif dari narkoba. Reza dkk disebut menggunakan Asfat, yang mengandung amphetamine.
Kepala Sisi Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi yang dikonfirmasi mengatakan, hasil tes narkoba dapat berubah karena faktor metabolisme badan. Kandungan narkoba di badan kali saja hilang beberapa hari lalu karena aspek metabolisme.
" Zat narkotika itu kan di tubuh tergantung metabolisme. Dapat tiga atau lima hari hilang. Lihat saja ditangkap kapan, dites urine kapan. Bila diserahinnya satu minggu lalu ya dapat saja di tes lagi hilang. Idealnya ketika di tangkap itu tes urine segera assessment, " kata Slamet, waktu dihubungi, Jumat (2/9/2016).
Masalah Asfat, Slamet mengakui belum tahu. Tetapi, bila Asfat memiliki kandungan amphetamine, Slamet menyampaikan, zat itu yaitu narkoba.
" Bila demikian ya yang kita saksikan bukanlah Asfat-nya dong, namun kandungan (Asfat) -nya. Ya (digolongkan) narkotik bila mengandung itu (amphetamine), " tutur Slamet.
Berarti, kata Slamet, pengguna Asfat berarti pengguna narkotika.
sumber:http://jambi.tribunnews.com/
Polda NTB sebelumnya menyatakan Reza termasuk dalam enam orang yang dinyatakan positif narkoba, sesaat dua yang lain tak. Namun, dalam pemeriksaan narkoba di Tubuh Narkotika Nasional Propinsi NTB, Reza lalu dinyatakan negatif dari narkoba. Reza dkk disebut menggunakan Asfat, yang mengandung amphetamine.
Kepala Sisi Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi yang dikonfirmasi mengatakan, hasil tes narkoba dapat berubah karena faktor metabolisme badan. Kandungan narkoba di badan kali saja hilang beberapa hari lalu karena aspek metabolisme.
" Zat narkotika itu kan di tubuh tergantung metabolisme. Dapat tiga atau lima hari hilang. Lihat saja ditangkap kapan, dites urine kapan. Bila diserahinnya satu minggu lalu ya dapat saja di tes lagi hilang. Idealnya ketika di tangkap itu tes urine segera assessment, " kata Slamet, waktu dihubungi, Jumat (2/9/2016).
Masalah Asfat, Slamet mengakui belum tahu. Tetapi, bila Asfat memiliki kandungan amphetamine, Slamet menyampaikan, zat itu yaitu narkoba.
" Bila demikian ya yang kita saksikan bukanlah Asfat-nya dong, namun kandungan (Asfat) -nya. Ya (digolongkan) narkotik bila mengandung itu (amphetamine), " tutur Slamet.
Berarti, kata Slamet, pengguna Asfat berarti pengguna narkotika.
sumber:http://jambi.tribunnews.com/