Suatu hal baru hanya akan di temukan oleh orang yang melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda secara umum. Karena selalu ada l...
Suatu hal baru hanya akan di temukan oleh orang yang melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda secara umum. Karena selalu ada langit di atas langit, selalu ada cahaya di atas cahaya, selalu ada benar di atas benar, jika kita mau membuka diri terhadap suatu perspektif baru. (q.s 24:35).
Sebelum ada sesuatu awalnya dunia sepi dan hening, lalu Allah menurunkan Cahaya-Nya yang di sebut oleh orang Arab di sebut Nur Muhammad, dan orang Nusantara menyebutnya Sunda. Keheningan dan Cahaya adalah awal mula kejadian sebelum ada sesuatu yang lainnya.
Akan tetapi para ilmuwan dan orang pada umumnya berpendapat bahwa awal mula kejadian semesta berawal dari suatu ledakan yang besar yang mereka sebut dengan istilah BIG BANG. Mereka melupakan suatu hal mendasar dari suatu hukun alam, bahwa suatu ledakan terjadi karena gesekan dan benturan benda, sehingga dari mana ledakan BIG BANG bisa terjadi jika tidak pernah ada benda-benda sebelumnya ? Artinya bahwa ledakan “BIG BANG” bukanlah awal mula suatu kejadian, tapi justru sebaliknya, bahwa “BIG BANG” adalah hari akhir yang di sebut Qiyamat dalam islam.
Padahal Qiyamat itu bukanlah tentang suatu kehancuran, tapi suatu perubahan baru, di mana suatu perubahan baru akan terjadi setelah kehancuran sebelumnya, di sanalah eksistensi Allah ada dalam salah satu sifat-Nya yang “Mujaddid” atau pembaharu. Karena Qiyamat itu sendiri berasal dari kata qoma-yaqumu =Qiyamun, contohnya Qiyamul Lael=Bangun tengah malam, atau Qiyamuhu binafsihi=berdiri sendiri, jadi qiyamat itu artinya adalah bangun, berdiri, dan bangkit. di mana suatu kebangkitan baru akan terjadi setelah hancurannya sistem yang lama. Seperti sebuah pohon tua yang tumbang dan mati, lalu beberapa bulan kemudian tumbuhlah tunas-tunas baru di atas bangkai pohon tersebut. (Q.S 75 : 1-8)
BIG BANG adalah hari di mana malaikat Izroil meniup terompet sangsakala,maka planet-planet pun tersedot ke dalam lobang hitam dan beradu sehingga terjadinya suatu ledakan yang dahsyat. Akan tetapi di sisi lain Allah kembali membuat suatu kejadian baru setelahnya yang keluar dari lobang cahaya, di ujung yang lain setelah suatu kehancuran disanalah terjadi suatu evolusi. Sehingga ketika seseorang mencoba mengungkap misteri masa lalunya, maka ia akan semakin membuka tabir masa depannya, karena akal fikiran manusia terbatas untuk mengetahui semesta dan kekuasaan Allah yang tak terbatas.
Seperti pun pesan-pesan aliens dalam crop circles yang mencoba menjelaskan tentang suatu evolusi kepada manusia, bahwa teori “BIG BANG” bukanlah awal mula kejadian, tapi ia merupakan suatu evolusi terhadap semesta yang multiverse, dan para aliens tersebut membuat rumus-rumus yang kebenarannya dapat di uji.
Jadi teranglah sudah bahwa teori “BIG BANG” adalah teori hasil ciptaan manusia, akan tetapi yang sesungguhnya terjadi awal mula kejadian semesta pada awalnya adalah hening, lalu Allah menunrunkan Cahaya-Nya sehingga dari padanya tercipta siang dan malam, lalu Allah menciptakan Malaikat dari cahaya, dalam jumlah yang tak terhingga. Para Malaikat tersebut di ciptakan dari cahaya sebagai unsur air dalam kehidupan, karena air memiliki sifat yang turun ke bawah, yaitu tunduk dan taat dalam bentuk apa pun.
Lalu para Malaikat pun bertasbih dan berputar mengelilingi Cahaya-Nya, sehingga ketika kumpulan bola Air raksasa berputar sangat kencang maka terjadilah udara oxygen dan hidrongen, dan ketika hidorgen terputus dari oxygen maka terbakarkarlah hidrogen tersebut sehingga ia berubah menjadi Api yang menyala-nyala, dari unsur inilah matahari dan bintang-bintang tercipta
Matahari yang tampak dari luar adalah bola api raksasa padahal sesungguhnya ada rongga di balik kobaran api matahari seperti yang di temukan dalam photo NASA akhir-akhir ini. menunjukkan bahwa matahari bukanlah benda padat, tapi ia adalah rongga cahaya yang di kelilingi oleh bola air raksasa, dan di dalam rongga cahaya tersebut ada lagi lobang cahaya menuju cahaya di atas cahaya, di sinilah pusat gravitasi terjadi, dan dari lobang cahaya itulah seluruh semesta tercipta, karena alam memiliki rumus-rumus yang ajaib.
Karena ada 3 unsur dasar terciptanya kehidupan di semesta ini, pertama adalah cahaya, lalu air, dan api atau panas maka di sanalah kehidupan di mulai, seperti pun seorang bayi manusia bisa terlahir karena ibu dan bapaknya, dari cahaya hati yang di sebut cinta, lalu air mani yang di pancarkan dan gejolak api dari nafsu yang mendorong dirinya, maka terjadilah suatu proses kehidupan, itu bukanlah teori tapi rumus yang teruji kebenarannya ? Maka seperti itu pun proses terjadinya semesta, berawal dari miliaran cahaya yang kemudian menjadi matahari-matahari yang tersebar di semesta yang multiverse.
Dari Cahaya, air dan api tersebut lalu Allah ciptakan benda berupa planet-planet yang berputar mengelilingi mataharinya masing-masing.
Lalu Allah ciptakan tumbuhan selama bebarapa masa.
Lalu Allah ciptakan hewan-hewan yang mana hewan-hewan tersebut sangat berguna bagi manusia, sebagai minyak bumi, makanan, dan lain sebagainya.
Dan terakhir Allah ciptakan jasmani sebagai rumah bagi jiwa.
Dan Allah maha kuasa menciptakan manusia berjodoh-jodoh dalam jumlah yang sangat banyak bahkan tak terhingga, dengan berbeda-beda warna kulitnya, berbeda bahasanya, dan berbeda-beda bangsanya, semua itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang maha besar (Q.S 30: 22-23).
Lalu Allah menyuruh para Malaikat untuk mengontrol seluruh ciptaan-Nya, maka malaikat pun butuh waktu 100 tahun perjalanan cahaya untuk dapat mengontrol seluruh ciptaan Allah. Lalu bagaimakah manusia bisa kembali kepada Allah ? Sedangkan malaikat saja butuh waktu seratus tahun untuk kembali kepada Allah, Dan satu hari bagi Allah dan para malaikat sama dengan seribu tahun bagi manusia.
Maka Allah meniupkan Ruh ke dalam diri manusia, di mana ruh tersebut adalah kholifah atau Pengganti Allah, Ruh itulah yang kemudian oleh orang islam di sebut Adam.
Kemudian Allah menyuruh para malaikat untuk sujud kepada Adam (Ruh), tapi sebagian malaikat tidak mau sujud kepada Adam, maka jadilah ia iblis. Karena iblis hanya sujud dan tunduk kepada Allah saja, iblis tidak menerima suatu hal yang baru padahal Allah itu mujaddid yang selalu membuat pembaruan atas seluruh ciptaan-Nya.
Jadi sebelum Adam atau Ruh di tiupkan sebagai kholifah, belum ada yang namanya jenis kelamin laki-laki atau pun wanita, namun ketika Allah meniupkan Ruh sebagai Adam maka secara otomatis Hawa atau Nafsu pun tercipta, dari iblis yang tidak mau sujud kepada Adam, sehingga setelah 100 hari Ruh di tiupkan ke dalam janin maka saat itulah jenis kelamin pun mulai tampak.
Sehingga di katakan bahwa Hawa atau Hawahu tercipta dari tulang rusuk, karena Hawahu atau nafsu memang tampak dan tercipta dalam benak fikiran kita dari gambaran tulang rusuk yang menyembul, bahkan ketika seseorang sedang bernafsu pun kita dapat melihat reaksi nafsunya tersebut dari turun-naiknya tulang rusuk.
Maka tinggallah Adam (Rohani)dan Hawa (Jasmani) di dalam syurga, yaitu di dalam janin ibunya, karena sesungguhnya syurga itu adalah kenikmatan rasa. Di mana seorang bayi manusia tidak akan merasakan kehausan, kalaparan, kedinginan atau pun kepanasan, ia aman, tentram dan damai di dalam kandungan ibunya.
Sampai suatu ketika iblis menggoda Hawa atau nafsu untuk memakan buah kholdi, maka di usirlah Adam dan Hawa oleh karena sebab itu.
Adam (Rohani) dan Hawa (jasmani) pun akhirnya terlahir ke dunia, terlahir tepat di bawah ke dua telapak kaki ibunya, sehingga di katakan dalam hadist Rosulullah bahwa syurga itu berada tepat di bawah ke dua telapak kaki ibu.
Adam (Rohani) dan Hawa (Jasmani) adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, layaknya seorang suami dan istri. Ada lima (5) hawa atau nafsu dalam kehidupan, yaitu : 1. Hawa benda (nafsu amarah), 2. Hawa tumbuhan (nafsu lawwamah), 3. Hawa hewan (nafsu sufiah), 4. Hawa jasmani (nafsu mutmainah).
Namun untuk menebus dosa-dosa dirinya dan orang tuanya yang telah melanggar larangan untuk tidak memakan buah kholdi maka Adam dan Hawa harus terpisah dengan berserah diri kepada Allah. sehingga dengan itu ia menemukan ilmu pisah, dan Allah kembali mempertemukan Adam dan Hawa di padang Arafah, karena dengan mengenali diri sendiri atau Arafah binafsihi maka ia akan mengenali Tuhannya atau arafah robbahu.
Lalu Allah mengajari Adam Al-Asma atau nama-nama mahluk hidup dan nama-nama semua ciptaan Allah melalui perantara bahasa ibunya, karena bahasa anak adalah bahasa ibunya. Jika ibunya berbahasa inggris maka anaknya pun berbahasa inggris, jadi jika Adam dan Hawa itu adalah sosok, maka tidak aka nada perbadaan bahasa di dunia ini, semua manusia pasti menggunakan bahasa ibunya dan lingkungannya.
Dari banyaknya bahasa yang ada di dunia ini, jika di klasifikasikan bahasa terdiri dari 3 klasifikasi bahasa, yaitu bahasa yang lahir dari pendengaran, penglihatan, dan karakter, dan semua bahasa yang ada di dunia ini, di ciptakan oleh Allah melalui kultur, budaya, dan lingkungan. kita tidak akan pernah tahu kapan bahasa itu ada, saa seperti anggota tubuh, kita tidak akan pernah tau kapan adanya mata kita,kita hanya bisa menggunakannya tapi kita tidak akan pernah dapat mengetahuinya karena itu menjadi tanda akan kebesaran Allah (q.s 30 : 22-23).
Seiring dengan pertumbuhan jasmaninya (hawa) maka akal fikirannya pun mulai tumbuh, dan semakin ia belajar banyak hal, maka semakin besarlah kekuatan dari fikirannya, saat ima-JIN-asi dalam fikirannya mulai tumbuh maka di sanalah sosok JIN atau KHODAM terlahir. Di mana JIN adalah makhluk halus yang berada dalam fikiran manusia, yaitu ima-JIN-asi.
Semakin kuat fikirannya maka semakin kuat pula cengkraman JIN yang ada di dalam dirinya.
Sehingga ketika seorang anak mulai berfikir, maka semakin besarlah keinginannya, dan semakin besar pula amarahnya.
Tanpa sadar bahwa JIN (ima-Jin-asi) telah lahir dan mulai tumbuh dalam dirinya.
Otak hanyalah perangkat keras atau hardware dan fikiran sebagai software nya.
Jin yang ada di dalam diri adalah imajinasi, sedangkan jin yang berada di luar diri, adalah roh gentayangan yang tidak di terima kembali di sisi Allah, sehingga ia menjadi virus yang dapat merusak software yang ada dalam otak manusia, sehingga kerasukan jin sebenarnya adalah software yang sudah terinfeksi virus.
Saat Adam (Roh) di dalam syurga (janin) kala itu jin belum tercipta, karena Allah hanya menciptakan malaikat.
Dan iblis adalah dari sebagian malaikat yang tidak mau sujud kepada Adam, sedangkan jin ada dan mulai lahir setelah Adam di llahirkan ke dunia dan Adam mulai di kuasai oleh fikiran maka di sanalah jin atau imajinasi mulai lahir dan tumbuh.
Jin terlahir dari perpaduan antara hati (malaikat) dan Nafsu (iblis).
Jin adalah sesuatu yang tidak Nampak, sama halnya seperti kipas angin, ketika baling-balingnya terlihat oleh mata telanjang dan tampak, maka ia tidak memiliki suatu kekuatan yang besar, akan tetapi ketika baling-baling kipasnya berputar kencang, maka baling-balingnya tersebut tidak akan Nampak oleh mata, tapi justru saat itulah ia mengeluarkan kekuatan yang besar, sama halnya otak Dan fikiran. Yang nampak adalah otak, tapi fikiran dan imajinasi adalah wujud halus yang tidak nampak namun memberi kekuatan yang besar untuk manusia dalam kehidupannya di dunia ini.
Fikiran dan imajinasi itulah yang di sebut dengan jin.
Fikiran hanya berguna sebagai perangkat untuk kehidupan manusia di dunia ini, sedangkan untuk menghadap Allah, maka fikiran harus di simpan di tempat yang paling bawah.
Akan tetapi dalam kenyataannya fikiran dan imajinasi selalu mendominasi dan yang mengendalikan hidup manusia, sehingga dalam ibadahnya kepada Allah orang-orang pada umumnya masih membutuhkan benda sebagai kiblat untuk sujud, tapi bagi mereka yang sudah mengenali diri, maka ia hanya akan sujud ke dalam dirinya saja.
Yaitu sujud kepada Adam, seperti malaikat yang di perintah untuk sujud kapada Adam.
Hanya iblislah yang tidak mau sujud ke dalam diri.
Manusia yang lurus dan benar-benar berada dalam kuasa-Nya seperti huruf alif, baitullah adalah jasmaninya, dan kitab yang tersirat adalah jiwanya.
Akan tetapi kebanyakan orang masih membutuhkan benda sebagai kiblat, dan masih membutuhkan kitab yang tertulis sebagai tuntunan cara beribadah dari luar dirinya.
Muhammad adalah cahaya di dalam dirinya yang hanya bisa terbuka saat ia berserah diri. Tapi kebanyakan orang hanya menyembah ciptaan-Nya bukan menyembah Sang pencipta, ia berserah diri kepada ciptaan-Nya, bukan berserah diri kepada Yang menciptakan. Mereka masih membutuhkan wasilah atau perantara, padahal tidak ada perantara di antara manusia dan Allah jika ia mengenali Adam dan hawa di dalam dirinya.
Sehingga ketika seseorang berserah diri dengan menyimpan fikiran di tempat yang paling rendah, maka dapat mengendalikan fikirannya, seperti cerita alladin yang mampu mengendalikan jin, sehingga jin nya tersebut tunduk dan memenuhi segala perintahnya.
Iman adalah diri yang menguasai fikiran, bukan fikiran yang menguasai dirinya.
Jin tersebut adalah ima-jin-asi sebagai mata ketiga dalam kehidupan manusia.
Ada beberapa bagian dalam otak manusia, yaitu :
1. Neo cotex, otak kanan dan otak kiri sebagai otot, saya menyebutnya otak kebendaan, ini bukanlah otak penggerak, tapi justru otak yang menerima panggila dari otak lainnya, 2. Mamalia cortex, otak tumbuhan, 3. Reptilian cortex, otak hewan, 4. Otak belakang, otak jasmani yang menggerakan jasmani secara replek, 5. Kelenjar pineal, mata ke tiga, tapi saya menyebutnya sebagai mata rohani, atau mata bathin, 6. Mata jiwa, pusat segala istuisi, pegetahuan yang di turunkan Allah ke dalam diri, sehingga dari padanya ia dapat menerima wahyu. 7.jiwa, karena hanya jiwa yang kembali kepada Allah.
Katakanlah wahai (Muhammad) bahwa Aku lebih dekat dari urat lehermu.
Bagi mereka membersihkan diri dari pengaruh akal fikiran, hati dan nafsu, dengan cara berserah diri kepada Allah, maka ia akan kembali kepada Allah dengan menembus matahari.
Inna dina indallohi islam, sesungguhnya jiwa yang di terima kembali di sisi Allah adalah berserah diri kepada-Nya.
Sunan Kali Jaga adalah salah satu wali dari bebarapa wali yang memiliki keahlian di bidang seni yang murni, karenanyalah wayang kulit pun tercipta, dari cerita hindu yang di adopsi menjadi cerita yang islami dengan memunculkan tokoh-tokoh dan karakter-karakter manusia dalam keseharian, pengabdiannya di bidang seni telah menginspirasi jutaan orang bahkan lebih, itulah sang Maestro di bidang seni, karena seni yang murni haqiqatnya adalah penemuan jati diri, menuju cahaya ilahi.
Karena seni yang murni terlahir dari jiwa yang suci atau roh qudus yaitu roh yang menjaga empat unsur kehidupan dunia, roh qudus juga di simbolkan kepada isa, walau pun sebenarnya roh qudus adalah roh ke delapan yang menjaga perjalan hidup manusia sebagai ahli sejarah, yang hanya di miliki seorang Nabi yang di sebut Hidir.
Dari salah satu Tokoh Karakter yang di mainkan dalam Wayang kulit, ada seorang kesatria yang bernama Wekudoro atau Bima, dalam kisahnya Bima mampu mengalahkan seekor ular Naga yang besar, sehingga darinya ia mendapat air kesucian dari Dewa Ruci.
Di mana Naga tersebut adalah symbol kekuasaan dan nafsu, sehingga ketika seseorang dapat mengalahkan Naga di dalam dirinya maka ia akan mendapat suatu kesucian dari Roh qudus, karena Naga selalu ada dalam mitologi semua bangsa.
Akan tetapi mitologi Naga berbeda-beda di setiap bangsanya, Naga bagi bangsa China kuno adalah mitologi yang di anggap suci dan keramat, berbeda dengan Eropa, karena di Eropa Naga di anggap sebagai symbol kejahatan.
Dari sekian banyak cerita tentang Naga, orang suku Sunda Nusantara pun memiliki dua symbol tentang Naga, yaitu NAGA baik dan NAGA jahat.
Naga baik di sebut NAGA-RA yang berasal dari Kata NAGA dan RA yang artinya matahari, seperti pun di mesir kuno mereka memanggil dewa RA untuk sebutan dewa matahari, dan Naga jahat di sebut NAGA-RI yaitu dari kata NAGA dan RI adalah kegelapan.
Dari dua istilah bahasa tersebut kemudian menjadi dua istilah bahasa Indonesia yang baku, NAGARA kemudian menjadi istilah NEGARA, dan NAGARI kemudian menjadi istilah NEGERI, Sehingga ketika berbicara tentang sebuah NEGARA maka ia berbicara sebuah kekuasaan yang memiliki teritorial yang nyata secara de facto dan de jure, namun ketika berbicara tentang sebuah NEGERI maka konotasinya adalah sebuah dongeng yang belum pasti kebenarannya.
Rakean Kalengkongan adalah seorang Raja yang hidup ribuan tahun sebelum masehi, di sebuah kerajaan yang di sebut Nagara Nusa.
Beliau adalah sunda wiwitan atau cahaya pertama yang mngajarkan tentang adab atau syariat, di mana kala itu orang-orang belum memiliki adab sehingga belum bisa di katakan sebagai manusia, wujudnya adalah orang tapi kelakuannya binatang, sehingga Rakean Kalengkongan menerapkan hukum-hukum dalam hubungan sosial dan kemasyarakatan.
Rakean Kalengkongan memiliki dua anak laki-laki kembar, yaitu Anwar dan Anwas.
Anwar mengikuti jejak Ayahnya sebagai MA-NU-SA (Bangsa-Tanah-Air) karena Nama Negara mereka Adalah Nusa yang berasal dari kata NU yang artinya Tanah, dan Sa/Shakti yang artinya air, dan Bangsanya di sebut MA, jadi mereka menyebut bangsanya sebagai MANUSA.
Sehingga di katakan bahwa Adam berasal dari bangsa Tanah, yaitu manusa.
Begitu pun istilah kata MUSA yang di berikan hidir kepada Amenhotep, MUSA berasal dari bahasa sunda, yaitu dari kata MU yang artinya KAYU dan SA/shakti yang artinya air, karena ketika ia baru lahir ia di masukkan ke dalam keranjang Kayu lalu di hanyutkan ke dalam air di sungai Nil, lalu siapakah Nabi Hidir yang telah memberi gelar Musa tersebut ?
Akan tetapi Anwas Berbeda dengan sifat saudara kembarnya, sifat Anwas sombong, riya, syirik, dan dengki, sehingga hubungan persaudaraan mereka terpecah karenanya.
Anwas pun pergi meninggalkan Nagara Nusa dan pergi ke timur tengah untuk membangun sebuah Nagari yang menyembah api, dengan bangsanya yang di sebut MA-JU-SI yaitu Bangsa-Jungjungan/Penyembah-Api, yang akhirnya di sebut Hindu dan menurunkan keturuna azar, dan juga brahmana atau Ibrahim, yang sudah sejak dahulu menyembah berhala-berhala sebagai peninggalan bangsa penyembah api atau Majusi.
Dan Ibrahim atau Brahmana putra Azar membuat sebuah pmbaruan atas tradisi nenek moyangnya, dengan meminimalisasi penyembahan terhadap banyak berhala.