Beberapa Karya Khairil Anwar

MIRAT MUDA, CHAIRIL MUDA Oleh Chairil Anwar Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah, menatap lama ke dalam pandangnya coba mem...



MIRAT MUDA, CHAIRIL MUDA
Oleh Chairil Anwar

Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah,
menatap lama ke dalam pandangnya
coba memisah mata yang menantang
yang satu tajam dan jujur yang sebelah.

Ketawa diadukannya giginya pada mulut Chairil; 
dan bertanya: Adakah, adakah
kau selalu mesra dan aku bagimu indah?
Mirat raba urut Chairil, raba dada
Dan tahulah dia kini, bisa katakan 
dan tunjukkan dengan pasti di mana
menghidup jiwa, menghembus nyawa
Liang jiwa-nyawa saling berganti.
Dia rapatkan

Dirinya pada Chairil makin sehati;
hilang secepuh segan, hilang secepuh cemas
Hiduplah Mirat dan Chairil dengan dera,
menuntut tinggi tidak setapak berjarak 
dengan mati

-di pegunungan 1943, ditulis 1949

DENGAN MIRAT
Oleh Chairil Anwar

Kamar ini jadi sarang penghabisan
di malam yang hilang batas

Aku dan engkau hanya menjengkau
rakit hitam

'Kan terdamparkah
atau terserah
pada putaran hitam?

Matamu ungu membatu

Masih berdekapankah kami atau
mengikut juga bayangan itu

1946

RUMAHKU
Oleh Chairil Anwar

Rumahku dari unggun-unggun sajak
Kaca jernih dari segala nampak

Kulari dari gedung lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana

Rumahku dari unggun-unggun sajak
Disini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
jika menagih yang satu

April 1943

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Oleh Khairil Anwar

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji 
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu 
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu 
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945 
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu 
Aku sekarang api aku sekarang laut 

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat 
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar 
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh 

1948

 AKU BERKACA
Oleh Chairil Anwar

Ini muka penuh luka
Siapa punya ?

Kudengar seru menderu
dalam hatiku
Apa hanya angin lalu ?

Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta

Ah.......!!

Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal .............!!
Selamat tinggal ................!

Dari: Deru Campur Debu

AKU BERADA KEMBALI
Oleh Chairil Anwar

Aku berada kembali. Banyak yang asing: 
air mengalir tukar warna,kapal kapal, 
elang-elang 
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain; 

rasa laut telah berubah dan kupunya wajah 
juga disinari matari lain. 

Hanya 
Kelengangan tinggal tetap saja. 
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan; 
lebih lengang pula ketika berada antara 
yang mengharap dan yang melepas. 

Telinga kiri masih terpaling 
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar 
seterang 
guruh 

1949

SAJAK PUTIH
buat tunanganku Mirat
Oleh Khairik Anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
menarik menari seluruh aku

hidup dari hidupku, pintu terbuka
selama matamu bagiku menengadah
selama kau darah mengalir dari luka
antara kita Mati datang tidak membelah...

Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku...

1944

DERAI DERAI CEMARA
Oleh Charil Anwar

Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949


MAJU 
Oleh Chairil Anwar

Ini barisan tak bergenderang-berpalu 
Kepercayaan tanda menyerbu. 

Sekali berarti 
Sudah itu mati. 

MAJU 

Bagimu Negeri 
Menyediakan api. 

Punah di atas menghamba 
Binasa di atas ditindas 
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai 
Jika hidup harus merasai 

Maju 
Serbu 
Serang 
Terjang

Februari 1943

KARAWANG BEKASI
Oleh Khairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi 
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi 
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami 
Terbayang kami maju dan berdegap hati? 
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu 
Kenang, kenanglah kami 
Kami sudah coba apa yang kami bisa 
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa 
Kami sudah beri kami punya jiwa 
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa 
Kami cuma tulang-tulang berserakan 
Tapi adalah kepunyaanmu 
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan 
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan 
Atau tidak untuk apa-apa 
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata 
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
Kenang-kenanglah kami 
Menjaga Bung Karno 
Menjaga Bung Hatta 
Menjaga Bung Syahrir 
Kami sekarang mayat 
Berilah kami arti 
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian 
Kenang-kenanglah kami 
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu 
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Ajati
Oleh Chairil Anwar


Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

1946


Name

artikel,23,berita,45,budaya,12,Cermin,1,dharma,1,fiksi-file,7,filsafat,6,ghaib,2,ilmu,1,inspiratif,11,internasional,11,iptek,5,islami,31,kaweruh,6,kejawen,5,kesehatan,7,kisah,6,militer,9,mistik,6,nasional,1,nusantara,2,olahraga,1,opini,1,politik,3,psikologi,1,sejarah,21,selebriti,3,seni,3,spiritual,31,supernatural,2,tasawuf,4,Tausiah,6,tips,8,Unik,5,wanita,4,
ltr
item
SWARA NUSANTARA: Beberapa Karya Khairil Anwar
Beberapa Karya Khairil Anwar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVdtgxxBInF_t3V1c5LsCsxKtQ3NRWJsiAWTTo3QlWKh3PklMa0mQsukovNp37GkOb3YiMdW5mEwe6_FdGFo7o7A39jdAeUflqCuoElsVr34pvFYpIkJHeUtrd_DatKZ4_ut0JOzKrjY/s400/images+%25281%2529.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVdtgxxBInF_t3V1c5LsCsxKtQ3NRWJsiAWTTo3QlWKh3PklMa0mQsukovNp37GkOb3YiMdW5mEwe6_FdGFo7o7A39jdAeUflqCuoElsVr34pvFYpIkJHeUtrd_DatKZ4_ut0JOzKrjY/s72-c/images+%25281%2529.jpg
SWARA NUSANTARA
https://suwarnews.blogspot.com/2016/08/beberapa-karya-khairil-anwar.html
https://suwarnews.blogspot.com/
http://suwarnews.blogspot.com/
http://suwarnews.blogspot.com/2016/08/beberapa-karya-khairil-anwar.html
true
3038772048707643647
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy