Saya yakin ketika mendengar kata ini, kebanyakan orang akan langsung memunculkan berbagai anggapan. Dan yang pasti, anggapan yang men...
Punk itu yang berambut mohawk ala Indian, pakai piercing atau tindikan, sepatunya boots, style-nya dekil, tingkahnya urakan, badannya tattoan, kaum blangsak, sumber kerusuhan, hobi mabok, enggak sopan, hidupnya se enake dewek, dsb. Punk yang ditilik dari musik pun tak jauh mendapat cibiran. Mereka dianggap tak memiliki teknik tinggi nan detail, liriknya sarat akan frustasi, nadanya marah-marah enggak jelas, tidak populer, tidak menjual, dsb.
Namun alangkah lebih bijaknya jika kita tidak memandang punk hanya dari satu sisi saja. Sebab di balik tampilan lusuh itu terdapat nilai lebih yang secara alami tidak terlihat. Tapi… punk yang mana dulu, nih? Tentu bukan yang suka ngamen sambil menjadi perusuh, bukan yang suka mengacaukan konser musik, bukan yang suka mabok bergerombol di pinggir jalanan kota, dan pokoknya bukan yang melakukan aksi kriminal dengan kostum identik punk, ya!
Sebagai inspirasi sekaligus sample dari postingan ini, saya tarik Taring Babi dan Marjinal. Taring Babi sendiri merupakan komunitas punk yang sudah besar dan populer. Sementara Marjinal adalah salah-satu band musik punk yang paling terkenal. Err… sebenarnya Taring Babi dan Marjinaladalah satu kesatuan, sih.
Nah, apa sisi baik punk yang bisa kita congkel dari mereka? Mari!
1.Punk itu pilihan hidup
Siapa bilang punk adalah jurang tempat orang-orang gagal? atau tempat sembunyinya anak-anak terbuang karena jerat kemiskinan?
Menurut sejarahnya, punk memang lahir dari anak-anak kaum pekerja yang bernasib malang. Tapi seiring perkembangan zaman, ternyata banyak juga anak punk yang sebenarnya berkecukupan secara materi. Contohnya musisi, mahasiswa, atau anak pejabat sekalipun yang sengaja lebih memilih hidup ala punk yang menjadi diri sendiri, sederhana dan hidup bebas. Semua itu karena kebebasan hidup adalah hal vital yang bisa direngkuh di dalam punk.
2.Prinsip dan tujuan yang jelas
Tentu saja setiap orang mempunyai tujuan hidup berdasarkan prinsip-prinsip yang menjadi landasannya. Tujuan hidup mayoritas orang-orang secara fisik mungkin bekerja, kaya raya, menikah dan hidup bahagia. Sama halnya dengan punk yang juga bertujuan seperti itu. Namun mungkin prinsip dan cara hidup punk sedikit kontras dengan setiap orang pada umumnya. Tapi pada akhirnya seorang punk akan kembali berpenampilan dan beraktivitas sewajarnya, meski tidak dengan pemikirannya yang mungkin akan selalu punk.
3.Punk dan Prinsip K3 (Karya Kreatif Kritik)
Punk adalah bagian dari seni hidup yang menjadi jalan bagi para pemerannya. Melalui karya kreatif, mayoritas dari mereka berekspresi di bidang musik dan lukis. Mayoritas bertujuan untuk menyindir/mengkritik keadaan sosial dan politik serta mengangkat tema ketidakadilan hukum secara keras dan provokatif. Selain itu, punk juga banyak bercerita perihal alam, budaya dan tentu saja cinta pada karya kreatifitasnya.
4.Solidaritas tinggi
Sudah tidak bisa diragukan lagi tentang solidaritas punk dengan sesama golongannya. Poin ini menjadi salah satu alasan terbesar ketika seorang remaja memutuskan untuk menjadi seorang punk. Kita memiliki teman yang tidak hanya unggul secara jumlah, tapi terdepan dalam hal persaudaraan.
Punk adalah bagian dari seni hidup yang menjadi jalan bagi para pemerannya. Melalui karya kreatif, mayoritas dari mereka berekspresi di bidang musik dan lukis. Mayoritas bertujuan untuk menyindir/mengkritik keadaan sosial dan politik serta mengangkat tema ketidakadilan hukum secara keras dan provokatif. Selain itu, punk juga banyak bercerita perihal alam, budaya dan tentu saja cinta pada karya kreatifitasnya.
4.Solidaritas tinggi
Sudah tidak bisa diragukan lagi tentang solidaritas punk dengan sesama golongannya. Poin ini menjadi salah satu alasan terbesar ketika seorang remaja memutuskan untuk menjadi seorang punk. Kita memiliki teman yang tidak hanya unggul secara jumlah, tapi terdepan dalam hal persaudaraan.
5.Punk Militan
Kata militan sedikit mengingkatkan kita pada kekerasan atau radikalisme. Ya begitulah punk, yang sangat keras menentang fenomena ketidakadilan. Punk juga sangat bersemangat memperjuangkan kemerdekaan hidup.
Kata militan sedikit mengingkatkan kita pada kekerasan atau radikalisme. Ya begitulah punk, yang sangat keras menentang fenomena ketidakadilan. Punk juga sangat bersemangat memperjuangkan kemerdekaan hidup.
6.Cara bertahan hidup
Bicara soal survive atau bertahan hidup, punk tentu sama seperti manusia pada umumnya. Anak punk juga perlu pangan, sandang dan papan. Namun cara yang ditunjukan oleh punk lebih unik. Dengan baju dan celana yang sengaja robek nan kumal, langit sebagai atap dan tanah sebagai lantai.
Hal itu bukan berarti punk tidak punya baju lain atau tidak memiliki rumah. Namun di sanalah pelajaran besar bahwa kebahagiaan hidup tidak harus disertai dengan kemewahan. Meski begitu, untuk makan sehari hari mereka tetap bekerja menunaikan profesinya masing-masing.
7.Punk dan Pluralisme
Jika ada anggapan bahwa punk itu anti sosial atau anti golongan tertentu, lebih baik pikir-pikir dulu. Sebab punk yang sebenarnya sangat terbuka pada siapa saja dan berpegang teguh pada semboyan Bhineka Tunggal Ika. Punk menjunjung tinggi toleransi terhadap perbedaan, meskipun punk juga sadar bahwa sebenarnya merekalah yang dibedakan dan kurang di akui di mata sosial.
Bicara soal survive atau bertahan hidup, punk tentu sama seperti manusia pada umumnya. Anak punk juga perlu pangan, sandang dan papan. Namun cara yang ditunjukan oleh punk lebih unik. Dengan baju dan celana yang sengaja robek nan kumal, langit sebagai atap dan tanah sebagai lantai.
Hal itu bukan berarti punk tidak punya baju lain atau tidak memiliki rumah. Namun di sanalah pelajaran besar bahwa kebahagiaan hidup tidak harus disertai dengan kemewahan. Meski begitu, untuk makan sehari hari mereka tetap bekerja menunaikan profesinya masing-masing.
7.Punk dan Pluralisme
Jika ada anggapan bahwa punk itu anti sosial atau anti golongan tertentu, lebih baik pikir-pikir dulu. Sebab punk yang sebenarnya sangat terbuka pada siapa saja dan berpegang teguh pada semboyan Bhineka Tunggal Ika. Punk menjunjung tinggi toleransi terhadap perbedaan, meskipun punk juga sadar bahwa sebenarnya merekalah yang dibedakan dan kurang di akui di mata sosial.
8.Kemandirian ala Anak Punk
Punk itu ada di jalanan, di rumah-rumah, di sekolah, ada yang nganggur, dan ada pula yang bekerja. Beragam. Tapi ciri khas dari seorang punk itu adalah mandiri, tidak terlalu bergantung pada sistem pemerintah dan yang pasti, mereka enggan membebani keluarga.
Punk itu ada di jalanan, di rumah-rumah, di sekolah, ada yang nganggur, dan ada pula yang bekerja. Beragam. Tapi ciri khas dari seorang punk itu adalah mandiri, tidak terlalu bergantung pada sistem pemerintah dan yang pasti, mereka enggan membebani keluarga.
9.Filosofi Punk
Punk tidak lahir begitu saja, mereka punya sejarah dan filosofi tersendiri. Yang paling menonjol adalah pada cara berpenampilan mereka yang lain daripada yang lain. Rambut mohawk itu menandakan perlawanan terhadap penguasa, tatoo di tubuh berarti hak bebas berekspresi/ seni, celana ketat dan robek berarti membebaskan diri dari himpitan hidup dan sepatu boots sebagai lambang anti penindasan. Tapi simbol-simbol tersebut tidak wajib ada pada diri seorang punk. Apalagi tatto yang membuat wudhunya seorang muslim jadi tidak syah.
Punk tidak lahir begitu saja, mereka punya sejarah dan filosofi tersendiri. Yang paling menonjol adalah pada cara berpenampilan mereka yang lain daripada yang lain. Rambut mohawk itu menandakan perlawanan terhadap penguasa, tatoo di tubuh berarti hak bebas berekspresi/ seni, celana ketat dan robek berarti membebaskan diri dari himpitan hidup dan sepatu boots sebagai lambang anti penindasan. Tapi simbol-simbol tersebut tidak wajib ada pada diri seorang punk. Apalagi tatto yang membuat wudhunya seorang muslim jadi tidak syah.
10. Punk dan Nilai Kemanusiaan
Punk atau bukan, kita adalah sama-sama manusia. Selain memiliki banyak kekurangan, tak menutup kemungkinan bagi kita untuk memiliki kelebihan. Sekecil apapun itu. Karenanya, punk juga harus mendapatkan hak-hak dan ditempatkan sejajar tanpa tangga status sosial. Apalagi mereka sendiri begitu vokal menyuarakan penyimpangan kemanusiaan yang ada di masyarakat.
Setuju atau tidak, tak apa. Tulisan ini hanya bentuk ketidaksetujuan penulis terhadap stigma orang yang memandang punk itu adalah kriminal, penjahat, brengksek, terkutuk, amat sangat tidak penting dan segala vonis negatif lainnya.