Kebenaran dan kesalahan sebenarnya telah lama dikaji oleh setiap manusia ,oleh setiap orang yang masih hidup.Sebagai bukti kajian ini seja...
Kebenaran dan kesalahan sebenarnya telah lama dikaji oleh setiap manusia ,oleh setiap orang yang masih hidup.Sebagai bukti kajian ini sejak jaman dahulu merupakan kegiatan inti dari lembaga pendidikan.Kegiatan umum dalam lembaga kependidikan hanya didominasi oleh aktivitas dalam usaha mencari sebuah kebenaran dan menunukan kesalahan kepada anak didik .
Namun demikian kita umat manusia akan dibingungkan oleh arti kebenaran yang hakiki , sebab setiap sudut pandangan pengetahuan mempunyai kesimpulan kebenaran yang berbeda – beda .Sebagai contoh ; menurut matematika 1 + 1 = 2 , menurut ilmu biologi kemungkinan akan terjawab lain dengan kata lain setiap logika cenderung untuk menentukan kebenaran sendiri.Dengan kata lain kebenaran merupakan hal yang sangat relatif.
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu menginginkan hidup berkelompok , bermasyarakat hingga dalam mengatur kehidupan bersama diperlukan sebuah aturan ( hukum ) yang harus sepakati bersama untuk dijalankan sekali akan diiringi dengan sangsi manakala aturan itu dilanggar.Dalam kontek ini kebenaran yang dikehendaki haruslah di sesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu.Untuk lima puluh tahun yang akan datang kemungkinan besar sudah tidak sesuai karena peradapan telah mengalami pergesaran .
Dengan demikian kebenaran dalam menentukan aturan kehidupan bersama merupakan kebenaran yang sangat relatif yaitu tergantung situasi dan kondisi saat aturan itu disepakati bersama .Masih adakah kebenaran yang mutlak adanya yang tidak tergantung situasi da kondisi ? Jawaban yang bijak adalah masih ada.
TINGKAT KEBENARAN
Untuk mengkaji tingkat kebenaran perlu adanya keikhlasan dalam menyikapi keadaan ,artinya kita tidak boleh terbelenggu oleh sistem apapun ,yang menjadi umat islam lepaskan dulu jas keislaman , yang dari kristiani lepaskan dulu jobah kristianinya , yang dari agama lain sebaiknya melepas dulu dari pakaian yang melekat .Hal tersebut sangat diperlukan dalam rangka kembali pada kodrat manusia sebagai makhluk Allah.Sebagai makhluk Allah kita harus percaya seratus persen bahwa semuanya tergantung dari kehendak sang Maha Pencipta sebab kehendak beliau inilah yang sebenarnya merupakan kebenaran yang Hakiki ( mutlak adanya)
Bagaimana cara mencari kebenaran mutlak? kebenaran ini tentunya dapat dicari melalui wahyu-wahyu sang pencipta yang diwariskan dari utusanNya.YangIslam ada dalam Al Qur’an, yang Kristiani ada dalam Injil dan alin sebagainya.Sabda beliau yang tersebut dalam kitab-kitab harus disepakati bahwa kebenaranya mutlaknya karena merupakan wahyu. Sesuai dengan pergeseran peradapan dan waktu tentunya masih ada sabda – sabda beliau yang sesuai dengan keadaan jaman,namun saat ini sudah dinyatakan tidak ada lagi yang disebut nabi , utusan Tuhan lewat manakah wahyu itu dapat samapi pada manusia.
Ayat Allah sebenar ada dua yaitu yang tersurat dan yang tersirat , yang tersurat jelas adanya ,tetapi yang tersirat akan lewat apa?Yang dimaksud tersirat dalam hal ini tidak langsung dapat diketahui makna dan artinya.Ayat Allah yang tersirat ini akan sampai pada manusia dengan perantara gejala alam , seperti bencana banjir , angin ribut , gempa bumi dan masih banyak lagi.Orang dapat memaknahi ayat Allah yang tersirat bukanlah manusia biasa pada umumnya tetapi hanya manusia yang dekat dengan beliau yang akan mampu menangkap makna dan artinya.
Kajian tentang ayat -ayat yang tersirat jelas akan melibatkan beberapa orang ,sebagai akibatnya dari kajian-kajian ini akan tercipta sebuah falsafah yang maknanya merupakan kumpulan kajian ayat Allah yang tersirat.Karena Falsafah melibatkan sekian banyak orang maka tingkat kebenarannya akan turun tidak seperti ayat Allah.Mengapa demikian ?
Sebagai penyebab utamanya karena setiap orang yang mengakaji tidak mungkin dapat melepaskan kepenting kehidupan, baik secara individu maupun kelompok sehingga kajian mereka punya kecenderungan yang berbeda.Biasanya hasil kajian yang berupa falsafah ini akan mengundang banyak orang untuk mengkaji lagi agar lebih gampang difaham oleh manusia lain atau kemungkinan akan diperjelas dengan contoh -contoh penerapan dalam kehidupan.Dari kajian ini akan tercipta apa yang disebut ilmu yang tingkat kebenaran sudah semakin turun.Memang manusia tidak cepat puas dari kajian kajian ilmu yang senada dan seirama tercipta sebuah sekte atau kepercayaan atau disebut pula isme.
Pada jaman sekarang ini sudah tercipta berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang merupakan sekte sekte dari kajian kelompok ilmu.Nilai kebenaran yang dibangun akan banyak berbeda satu dengan yang lain pada hal kebenaran yang dibangun sudah jauh dari kebenaran yang hakiki.Dengan demikian tidak heran jika terjadi perbedaan pendapat setiap kajian untuk menentukan kebenaran sesuatu apabila yang menentukan datang dari kelompok berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Jika diibaratkan sebuah kelapa maka kelompok disiplin ilmu ini adalah kulit luar kelapa atau sabutnya,sementara itu ilmu adalah bathok kelapa sementara itu falsafah merupakan daging kelapa dan air kelapa inilah yang benar-benar memiliki rasa yang khas .jika rasa air kelapa mewakili kebenaran maka apabila kajian sesuatu hanya berada pada kulit luar kelapa akan didapat rasa yang jauh berbeda dengan yang sebenarnya.
Sebagai kesimpulan untuk mencari kebenaran yang hakiki dapat ditempuh dengan cara selalu mendekatkan diri kepada yang memberi warna cabe ( lombok) ,kata orang bijak.Bagaimana cara mendekatkan diri dari yang maha kuasa? ini sebuah pertanyaan yang perlu dikaji lebih mendalam oleh manusia di segala jaman.
Sebagai contoh adalah riwayat nabi Muhammad pada waktu menerima wahyu yang pertama tidak berada dirumah mewah , tetapi didalam Gua .Pada hal nabi saat itu sudah tidak miskin lagi karena dukungan sang isteri St Khotijah yang merupakan pedagang ternama.Tentunya sikap dan langkah nabi saat itu perlu diteladani bagi orang menginginkan kebenaran yang hakiki.